KODE KEHORMATAN DAN KODE MORAL GERAKAN PRAMUKA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLCvErSiKssRTCnRaGw4UD9Zg62CRNQelsnclGZhdHBFQ5TVD5-z5ADmZj1DRZvZLR5mZphSMmzq6USQSjlzJupLgC9k3NX9QikAs2iZXghG94vWVZWAGCyEcMzM8vT9BY9Z9P6HMNbiZO/s1600/46.jpg

 

            Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya:

a.   Diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
b.   Dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk  secara sukarela mengamalkannya.
c.   Dipakai sebagai titik tolak memasuki proses pendidikan kepramukaan guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
KODE MORAL
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuaan moral yang disebut Darma adalah:
a.   Alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia.
b.   Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c.   Landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang kegiatannya mendorong pesarta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
KODE ETIK
Kode Etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka, yang berperan    sebagai landasan serta ketentuan moral yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lain yag mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
Kode Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap dan perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatan berorganisasi. Kode Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka.

KODE KEHORMATAN BAGI PRAMUKA SIAGA
*  Dwi Satya
  Yang Berbunyi:
*  DWI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sungguh:
  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang Maha Esa, Negara Kesatuan    
           Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.      
  2. Setiap hari berbuat kebaikan.

DWIDARMA:
1.   Siaga itu patuh pada ayah dan ibunya.
2.   Siaga itu berani dan tidak putus asa.
KODE KEHORMATAN BAGI PRAMUKA PENGGALANG, PENEGAK.
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
-  Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan,
    Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
-  Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
-  Menepati Dasadarma.

DASA DHARMA PRAMUKA
1.     Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.     Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.     Patriot yang sopan dan kesatria.
4.     Patuh dan suka bermusyawarah.
5.     Rela menolong dan tabah.
6.     Rajin, trampil dan gembira.
7.     Hemat, cermat dan bersahaja.
8.     Disiplin, berani dan setia.
9.     Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.  Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

BUTIR-BUTIR TRI SATYA
  1.  Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa
    a. Percaya bahwa Tuhan itu ada.
    b. Rajin mendatangi ceramah-ceramah Agama.
    c. Bertaqwa.
    d. Menolong Yatim Piatu.
    e. Tidak sombong.
    f. Bersedia memaafkan orang lain.
    g. Mengakui kesalahan.
    h. Suka menolong.
    i. Menghormati orang lain.

  2. Kewajiban terhadap Negara Kesatuan RI
    a. Melaksanakan Pancasila.
    b. Mentaati peraturan.
    c. Mempelajari UU 1945.
    d. Mengetahui susuna pemerintahan.
    e. Hapal lagu-lagu Nasional.
    f. Menghormati orang lain.
    g. Sopan santun.
    h. Mengetahui hari – hari Nasional.
  3. Kewajiban melaksanakan Pancasila.
    a. Mengetahui bahwa Pancasila adalah dasar Negara.
    b. Melaksanakan isi Pancasila.
    c. Percaya dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    d. Ikut menjaga persatuan.
    e. Memperingati hari kesaktian Pancasila.
    f. Suka bergotong royong.
  4. Kewajiban menolong sesama hidup
    a. Menghormati orang lain.
    b. Membantu orang lemah.
    c. Menolong orang yang memerlukan pertolongan.
    d. Menengok sesama teman yang sakit.
    e. Mengembalikan barang yang hilang atau tertinggal.
    f. Mentaati kedisiplinan.
    g. Menjaga nama baik orang lain.
    h. Memberi pertolongan kepada Pakir Miskin.

  5. Kewajiban ikut serta membangun masyarakat
    a. Belajar dengan tekun.
    b. Aktif mengikuti kegiatan dimasyarakat.
    c. Senang bergotong royong.
    d. Menjaga kebersihan lingkungan.
    e. Senang memberi pertolongan.
    f. Ikut memajukan kebudayaan.
    g. Bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.

BUTIR-BUTIR DASA DHARMA
1 TAQWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
Taqwa = menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

2 CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA
• Melestarikan Alam, baik dengan jalan memelihara cagar alam, ataupun Suaka marga satwa.
• Saling mendayagunakan dan memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan sebaik – baiknya.
• Saling mencintai, bahwa manusia itu dikodratkan oleh Alloh ( Sang Pendipta ) yang merupakan mahluk pribadi dan social.

3 PATRIOT YANG SOPAN DAN KESATRIA
• Patriot = Pembela Tanah Air.
• Kesatria = Prajurit yang Gagah Berani.

4 PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH
• Patuh = menjalankan dan melaksanakan keputusan musyawarah.
• Musyawarah = mengambil keputusan secara tukar pikiran dan akal sehat untuk mencapai mufakat.

5 RELA MENOLONG DAN TABAH
• Rela = Ikhlas dalam menolong.
• Tabah = Sabar, yaitu bahwa seorang manusia tetap berpendirian dalam menghadapi        cobaan.

6 RAJIN, TERAMPIL, DAN GEMBIRA
Bahwa setiap orang suka bekerja dan suka belajar, ini dinamakan Rajin.
• Trampil = Berusaha mengerjakan pekerjaan tanpa bantuan orang lain.
• Gembira = Pramuka itu harus periang

7 HEMAT, CERMAT, DAN BERSAHAJA
• Hemat = Tidak boros.
• Cermat = Teliti.
• Bersahaja = Selalu bersopan santun.

8 DISIPLIN, BERANI, DAN SETIA
• Disiplin = Taat atau patuh terhadap peraturan yang berlaku.
• Berani = Bahwa seorang Pramuka tidak takut menghadapi sesuatu hal.
• Setia = Seorang Pramuka itu tegar hati atau tetap pada pendirian sendiri.

9. BERTANGGUNG JAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA
• Bertanggung jawab = Seorang Pramuka harus tetap siap dan penuh keyakinan diri sendiri bahwa ia sanggup percaya diri dan dapat dipercaya.

10 SUCI DALAM PIKIRAN, PERKATAAN, DAN PERBUATAN
• Seorang Pramuka harus bersih, daik perkataan dan perbuatan.
• Seorang Pramuka tidak boleh berbohong atau berdusta.

PERBEDAAN TALI, SIMPUL, JERAT DAN IKATAN


       Istilah tali, simpul dan jerat sudah tidak asing lagi dalam pramuka. Namun, sering juga terjadi kesalahan konsep mengenai tali, simpul dan jerat. ketiga hal ini sering diartikan sama. Padahal secara harfiah, ketiga hal ini memiiki arti yang berbeda-beda.

Gambar tali pramuka

Tali merupakan benda yang digunakan dalam simpul maupun jerat.










Simpul merupakan ikatan tali dengan tali.










Jerat merupakan ikatan tali dengan 1 benda misalnya ikatan antara tali dengan 1 tongkat.
Gambar jerat pangkal







Ikatan merupakan ikatan antara tali dengan 2 benda misalnya ikatan antara tali dengan 2 tongkat.






Macam-macam simpul dan kegunaannya

1. Simpul hidup
      Kegunaan : Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi
    





  2. Simpul mati
      Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dan tidak licin (kering)
    

  3. Simpul kembar
      Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dalam keadaan basah
    


  4. Simpul tiang
      Kegunaan : Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak bebas.
                      



  5. Simpul pangkal
      Kegunaan : Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.
    







  6. Simpul jangkar
      Kegunaan :  Gunanya Untuk membuat tandu darurat atau mengikat ember/timba.
    



  7. Simpul tambat
      Kegunaan : Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret dan menarik balok.
    


  8. Simpul ujung tali
      Kegunaan : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.






  9. Simpul /anyaman rantai
      Kegunaan : Gunanya untuk memendekkan tali sekaligus memperkuat tali.



10. Simpul anyam

      Kegunaan : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering.




11. Simpul anyam berganda
      Kegunaan : Gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang basah dan
                        atau tidak licin.



12. Simpul laso
      Kegunaan : Gunanya untuk mengikat leher binatang.


13. Simpul kursi

      Kegunaan : Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan .









14. Simpul tarik
      Kegunaan : 
a. Untuk mengikatkan tali pengikat binatang pada tiang dan mudah dilepaskan lagi.

b. Untuk turun ke jurang atau dari atas pohon.





15. Simpul delapan
      Kegunaan : Untuk membuat penitian tali /tali untuk merayap.


16. Single Fisherman Knot
Dikenal sebagai Simpul Nelayan Tunggal, Tak terlalu mudah dilepaskan setelah terbebani dengan sangat berat. Dalam penggunaan simpul ini kalah populer dengan Double Fisherman Knot.





17. Simpul belay (Italian hitch)


 

Lambang Gerakan Pramuka [LGP]

Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan dicita-citakan. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipurwo, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka.

Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 tahun 1961.

 

Bentuk

Lambang Gerakan Pramuka berbentuk Silluete (bayangan) Tunas Kelapa.  Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam Keputusan Kwarnas No. 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.


Arti kiasan

Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:
  1. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
  2. Buah kelapa tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
  3. Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
  4. Kelapa tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
  5. Akar kelapa kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
  6. Kelapa pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama

Penggunaan

  • Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
  • Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
  • Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktikkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila

                                   WOSM

Mengenal WOSM (Organisasi Kepanduan Sedunia) seharusnya menjadi pengetahuan kepramukaan dasar bagi setiap pramuka. Sayangnya, harus diakui, banyak di antara para pramuka yang mengenal WOSM hanya sekedar nama dan singkatannya saja. Tidak sedikit yang belum mengetahui sejarah pembentukan WOSM, Padahal sebagai organisasi yang menaungi gerakan pramuka di seluruh dunia, WOSM mempunyai peran yang sangat sentral.
WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia) adalah organisasi internasional non-pemerintah, independen, dan non-profit yang menaungi Gerakan Pramuka (Kepanduan) di seluruh dunia. WOSM didirikan pada tahun 1920 dengan kantor pusat di Jenewa, Swiss. Selain WOSM juga terdapat organisasi kepanduan khusus putri sedunia yang dinamakan WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia). Dan hingga saat ini WOSM mengakui organisasi kepramukaan di 161 negara termasuk Indonesia yang telah bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953.

Sekjen Pramuka Dunia

Sekretaris Jenderal Biro Pramuka Dunia atau World Scout Bureau saat ini adalah Scott Teare yang terpilih dalam sidang Komite Pramuka Dunia pada September 2012 dan mulai menduduki jabatannya sejak 1 Januari 2013. Scott Teare merupakan anggota Boy Scouts of America (Pramuka Amerika Serikat) dan juga lulusan University of Michigan. Scott Teare menggantikan Sekretaris Jenderal sebelumnya, Luc Panissod. Scott Teare merupakan aktifis pramuka yang karena jasa dan perjuangannya mendapatkan Bronze Wolf Award, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan WOSM kepada penggiat pramuka di seluruh dunia.

Badan-badan WOSM

Badan-badan dalam World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia) terdiri atas World Scout Conference (Konferensi Pramuka Sedunia), World Scout Committee (Komite Pramuka Dunia), dan World Scout Committee (Komite Pramuka Dunia).

Lambang WOSM (Pandu Dunia) dan arti kiasan 

Lambang wosm (Pandu Dunia) dan arti khiasan yang terkandung di dalamnya. Lambang WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Kepanduan Sedunia) adalah logo atau lambang kepramukaan sedunia yang juga dijadikan sebagai lencana pada pakaian pramuka. Di Indonesia, lencana WOSM menjadi salah satu Tanda Umum Gerakan Pramuka (bagian dari Tanda Pengenal Gerakan Pramuka). Tanda ini dikenakan di baju seragam pramuka di dada sebelah kanan (anggota putra) dan kerah baju sebelah kanan (anggota putri).

Lambang WOSM terdiri atas gambar "fleur-de-lis" (atau dikenal juga sebagai treefoil atau "bunga lily dengan tiga ujung"), kompas, dua bintang, yang dilingkari tali bersimpul mati. Gambar berwarna putih dengan warna latar (background) berwarna ungu.

Lambang "fleur-de-lis" ini telah digunakan oleh Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia, untuk disematkan kepada 22 anak laki-laki yang mengikuti perkemahan di Pulau Bwonsea pada 25 Juli - 2 Agustus 1907. Hingga kini lambang tersebut masih digunakan sebagai lambang WOSM (Organisasi Kepanduan Sedunia) dan banyak organisasi kepramukaan di berbagai negara

Lambang WOSM tersebut adalah sebagai berikut :

lambang wosm
Lambang WOSM


Arti dan Makna Kiasan dalam Lambang WOSM

Lambang WOSM yang terdiri atas jarus kompas, "fleur-de-lis" atau "treefoil", dua bintang, dan tali melinkar bersimpul mati memiliki makna dan arti kiasan sebagai berikut :


  1. Jarum kompas menunjuk ke atas (utara), memiliki arti sebagai pengingat bagi setiap pramuka agar senantiasa melakukan kebenaran dan menjadi pribadi yang dapat dipercaya. Selain itu untuk senantiasa menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
  2. Treefoil (fleur-de-lis) atau Bunga dengan Tiga Ujung, mengiaskan Tiga Janji Pramuka (Scout Promise)
  3. Dua bintang, melambangkan bahwa seorang anggota Pramuka selalu berupaya untuk dapat menjadi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
  4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati, mengiaskan bahwa antar sesama Pramuka di seluruh dunia selalu menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan.
  5. Warna putih, melambangkan jiwa Pramuka yang berhati suci dan bersih. 
  6. Warna dasar ungu, memiliki arti bahwa Pramuka memiliki keterampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
Di Indonesia, lambang atau logo WOSM ini selain disematkan di pakaian seragam pramuka, bersama dengan lambang Gerakan Pramuka, juga digunakan sebagai kop surat organisasi dan (mulai dari gudep hingga Kwartir Nasional Gerakan Pramuka) dan papan nama gugusdepan dan kwartir.

Jenis, Bagian, dan Fungsi Kompas

Artikel jenis, bagian, dan fungsi kompas ini menjelaskan tentang jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, dan fungsi kompas. Materi mengenai kompas ini menjadi salah satu scouting skill (teknik kepramukaan) yang sangat diperlukan di kepramukaan. Bagi anggota Gerakan Pramuka, pengenalan dan penguasaan terhadap kompas menjadi penting dalam berbagai kegiatan lapangan.

karena itu tidak mengherankan jika kemudian tentang jenis-jenis kompas,bagian-bagian kompas, dan fungsi kompas serta cara menggunakan kompas tertera sebagai syarat kecakapan di berbagai jenjang SKU Pramuka. Baik pada SKU Siaga, SKU Penggalang, maupun SKU Penegak.

Dalam SKU Pramuka Siaga Tata, syarat ke-22 disebutkan bahawa : "dapat menunjuk 8 macam arah mata angin dengan menggunakan kompas". Dalam SKU Pramuka Penggalang materi tentang kompas tertera sebagai syarat untuk :


  1. SKU Penggalang Ramu, syarat ke-24 yang berbunyi :  Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan pencapaian, antara lain :
    1. Dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas
    2. Tahu dan dapat menyebut jenis-jenis kompas
    3. Dapat menjelaskan alasan jarum magnet kompas selalu ke arah Utara
    4. Dapat menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas
  2. SKU Penggalang Rakit, syarat ke-24 yang berbunyi : Dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman, dengan pencapaian antara lain:
    1. Dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas
    2. Dapat membuat peta pita dengan bantuan kompas

Juga dalan SKU Penegak Bantara, syarat ke-13 yang berbunyi : Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan, dengan pencapaian, antara lain: Menjelaskan bagian-bagian dari kompas, azimuth dan back azimuth, resection dan intersection.

Terlihat pentingnya scouting skill atau teknik kepramukaan pengenalan dan penguasaan kompas bagi pramuka hingga materinya perlu diulang dalam berbagai tingkatan SKU.

Mengenal Pengertian dan Fungsi Kompas


Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.

Jenis-Jenis Kompas


Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan kompas digital.


  1. Kompas Analog
    Kompas analog adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas analog secara manual, yaitu dengan menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti:
    1. Kompas Lensa
      Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat.
    2. Kompas Bidik (Kompas Prisma)
      Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.
    3. Kompas Orientering (Kompas Silva)
      Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di bawahnya.
  2. Kompas Digital
    Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau dalam gadget-gadget elektronik.
Kompas Bidik
Kompas Bidik

Kompas Bidik
Kompas Bidik

Kompas Lensa
Kompas Lensa

Kompas Silva
Kompas Silva

Bagian-bagian Kompas

Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.

bagian-bagian kompas bidik
bagian-bagian kompas bidik

Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

  1. Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0°  360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
  2. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
  3. Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
  4. Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
  5. Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
  6. Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).

Cara Menggunakan Kompas Bidik


Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan sederhana, cara mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:

  1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
  2. Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
  3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
  4. Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
  5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
    1. Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
    2. Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60°
Itulah berbagai hal terkait dengan jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, fungsi kompas, dan cara menggunakan kompas. Semoga artikel tentang jenis, bagian, dan fungsi kompas ini bisa membantu para pramuka dalam mengenal dan menggunakan kompas sehingga akan mempermudah dalam berbagai teknik kepramukaan atau scouting skill.

Arti badge (lencana) Kwartir Daerah Jawa Tengah 

Badge atau logo atau lambang atau lencana Kwartir Daerah Jawa Tengah merupakan salah satu bagian dari tanda satuan dalam Gerakan Pramuka yang menyatakan lokasi atau kwartir daerah seorang anggota pramuka tersebut bergabung. Bukan sekedar mengandung makna lokasi, badge pun memiliki arti dan makna sesuai dengan aspirasi dan cita-cita pramuka di kwartir daerah tersebut.
Setiap Kwartir Daerah, di Indonesia terdapat 33 Kwartir Daerah, memiliki lencana wilayah atau yang secara umum sering disebut juga sebagai badge daerah, lambang kwarda, atau logo kwartir daerah. Sebagai salah satu dari tanda satuan dalam macam tanda pengenal Gerakan Pramuka, lencana kwartir daerah di pasang di baju seragam pramuka setiap pramuka yang bertempat tinggal di kwarda (provinsi tersebut). Pada seragam pramuka atribut ini dipasang di lengan baju sebelah kanan, di bawah tanda lokasi (pita wilayah) kwartir cabang dan pita nomor gugusdepan, baik pada anggota pramuka putra maupun putri.
Bagi anggota pramuka muda (siaga, penggalang, penegak, dan pandega) yang memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK), sebanyak 5 TKK tersebut di pasang di bawah lencana wilayah atau badge daerah ini.

Bentuk Lencana Wilayah atau Badge Daerah Jawa Tengah

Lencana wilayah atau bagde daerah atau lambang kwartir daerah Jawa Tengah berbentuk perisai segi lima dengan warna dasar coklat muda. Di dalamnya terdapat gambar bintang segi lima, padi dan kapas, sepuluh lidah api berwarna merah, keris belekuk tiga, blencong (sumber api), stupa candi, cikal (tunas kelapa) dan tulisan "JAWA TENGAH". Lambang Kwartir Daerah atau bagde Jawa Tengah diciptakan oleh Kak Subagyo.
Bentuk dan gambar lencana wilayah atau bagde Kwartir Daerah Jawa Tengah adalah sebagai mana berikut ini:
Badge lambang pramuka Jawa Tengah
Badge atau lambang kwarda Jawa Tengah

Arti dan Makna Lencana Wilayah atau Badge Daerah Jawa Tengah

Sebagaimana disampaikan di awal artikel ini, lencana daerah, bagde daerah, lambang atau logo kwartir daerah Jawa Tengah ini bukan sekedar berfungsi menunjukkan lokasi kwartir daerah seorang pramuka bergabung saja. Namun lambang ini juga menyiratkan aspirasi, semangat, dan cita-cita segenap anggota Gerakan Pramuka di Jawa Tengah.
Adapun makna atau arti yang terkandung dalam lambang kwartir daerah Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
Cokelat muda sebagai dasar lambang : Melambangkan keadilan dan kemakmuran masyarakat Jawa Tengah
Huruf Jawa Tengah berwarna merah : Melambangkan keberanian
Bintang segi 5 : Melambangkan kepemimpinan luhur berdasarkan Pancasila
Sepuluh lidah api berwarna merah : Melambangkan dasadarma yang akan dipertahankan secara bersama
Padi dan kapas : Melambangkan keadilan dan kemakmuran
Keris berlekuk 3 : Melambangkan Trisatya
Blencong / sumber api : Melambangkan sumber penerangan pada tingkah laku
Stupa : Melambangkan tingginya budaya Jawa Tengah
Cikal tunas kelapa : Melambangkan Pramuka sebagai cikal bakal bangsa Indonesia
Secara keseluruhan, lambang Kwartir Daerah Jawa Tengah mengandung arti dan makna Pramuka sebagai cikal bakal bangsa Indonesia akan melaksanakan darma baktinya dengan berpegang teguh pada trisatya dan dasadarma dengan tanpa meninggalkan kepribadiannya menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Itulah bentuk, gambar, arti, dan makna badge atau lencana daerah Jawa Tengah. Dengan mengetahui makna dan arti yang terkandung di dalamnya, badge tersebut akan mampu memberikan motivasi, semangat, dan jiwa bagi setiap pemakainya. Dan bukan sekedar menjadi secarik kain yang menempel di lengan baju.

Kiasan Dasar Gerakan Pramuka

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKCzhHfwoN3MBAwTOm1BK21dOUQmKkVYs85mxnp5lo0Kr2rOej0xX5jGvXvbsyA5p-9G6owsllPDBMgHLsT6p5DtvLSSjwVcREek9xLjEY8d0-lpdLRq0HRecw7qEAvB0qCxFo2XXwuXk/s1600/Lambang%20Gerakan%20Pramuka.jpg
Kiasan Dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Kiasan Dasar dalam Gerakan Paramuka diambil dari romantika sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kiasan ini mengambil hal-hal yang terkait dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa lalu maupun perjuangan pembangunan pada masa sekarang. 
Kiasan Dasar, digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan. Penggunaannya dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan peserta didik sehingga sehingga akan mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam  setiap kegiatan pendidikan kepramukaan. Juga difungsikan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air karena dilaksanakan berdasarkan sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

Romantika Perjuangan Bangsa Indonesia 

Pada masa lalu perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan, sehingga mengalami banyak kegagalan dan secara bergantian negara kita dapat dijajah oleh bangsa asing. Perjuangan dan pemberontakan bangsa Indonesia muncul di mana-mana, tetapi hasilnya percuma saja, karena belum adanya persatuan dan kesatuan bangsa. 

Kiasan Dasar Pramuka dari Romantika Perjuangan Bangsa

Romantika sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mendasari kepramukaan di Indonesia. Termasuk dalam penggunaan berbagai istilah di kepramukaan. Berikut ini adalah contoh kiasan dasar jenjang keanggotaan dalam Gerakan Pramuka yang didasarkan pada periodesasi perjuangan bangsa Indonesia.
·       Jenjang keanggotaan pramuka paling awal dinamakan SIAGA. Siaga merupakan anggota pramuka berusia 7 - 10 tahun. Kelahiran Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi tonggak Kebangkitan Nasional. Ini pun menandai dimulailah perjuangan baru, perjuangan MENYIAGAKAN  rakyat. 
·       Jenjang keanggotaan pramuka setelah siaga adalah Penggalang, yaitu usia 11 - 15 tahun dinamakan PENGGALANG. Sumpah  Pemuda pada tanggal  28  Oktober  1928 menjadi salah satu tonggak sejarah dalam upaya  PENGGALANGAN persatuan dan kesatuan bangsa yang dipelopori oleh para pemuda-pemudi di seluruh Indonesia.
·       Jenjang keanggotaan pramuka selanjutnya adalah Penegak, yaitu pramuka berusia 16-20 tahun. Penegak sendiri diambil dari kata "Tegak" dimana perjuangan bangsa Indonesia akhirnya membawa hasil dengan TEGAKNYA Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. 
·       Jenjang keanggotaan selanjutnya adalah Pandega, yaitu pramuka dengan usia 21-25 tahun. Tegaknya Negara Republik Indonesia harus dilanjutkan dengan perjuangan dalam mengelola atau MEMANDEGANI negara Indonesia di bidang pembangunan. 
·       Pembina Pramuka adalah pramuka dewasa usia 25 tahun lebih yang terlibat aktif di Gugusdepan sebagai pendidik dan pembimbing adik-adik anggota muda pramuka. Pembangunan fisik maupun non fisik perlu terus di-BINA dan dikembangkan dalam rangka mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemajuan dan kemakmuran.
Penggolongan dan tingkatan Tanda Kecakapan Umum dalam Gerakan Pramuka pun dapat dilandasi dengan kiasan dasar. Dengan berdasarkan masa perjuangan bangsa Indonesia itu, tingkatan Kecakapan Umum Pramuka dapat dinyatakan: 
·         Tingkatan SKU Pramuka Siaga terdiri atas Mula, Bantu, dan Tata; DIMULAI dengan pembangunan yang membutuhkan BANTUAN dan kesadaran yang tinggi dan membutuhkan PENATAAN yang baik. 
·         Tingkatan SKU Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap; pembangunan diawali dengan MERAMU (bahan) yang ada, kemudian kita RAKIT (susun) setelah itu baru kita TERAPKAN (praktekan). 
·         Tingkatan SKU Pramuka Penegak terdiri atas Bantara dan Laksana;  pembangunan  tersebut kemudian  membutuhkan BANTARA-bantara (ajudan, pengawas, kader) pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup MELAKSANAKAN pembangunan bangsa. 
·         Tingkatan SKU Pramuka pandega;  setelah  pembangunan  itu  berhasil  maka  perlu  yang MEMANDEGANI (mengelola, memanage) pembangunan tersebut.